Lakon perkawinan menggambarkan bahwa setiap perkawinan seorang tokoh wayang tentu mengalami proses berliku dengan berbagai permasalahan. Kiranya hal ini sejalan dengan pandangan budaya jawa bahwa perkawinan mempunyai makna penting bagi kehidupan. Kadar makna ditandai dengan tingkat kerumitan dan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh wayang.
Semakin penuh masalah yang sulit dipecahkan maka perkawinan itu menjadi semakin bermakna. Sebagaimana yang dibahas dalam pembicaraan tentang ragam lakon perkawinan, diantara tokoh wayang yang kawin, ternyata Arjunalah yang menghadapi permasalahan berat. Hal ini sangat wajar karena melalui Arjuna nantinya akan muncul raja yang menjadi pakuningrat ngembani bawana.
Unsur Sosio Kultural dalam Lakon Perkawinan
Seperti pembahasan sebelumnya topik ini bahwa antara dalang, lakon perkawinan, dan masyarakat terjadi kontak langsung dan saling mempengaruhi. Inilah yang menyebabkan di dalam lakon wayang terdapat unsur - unsur budaya masyarakat. Unsur - unsur itu antara lain :
1. Pandangan budaya jaman misalnya bahwa suami harus mampu menjadi pengayom istri, bibit bebet bobot, swarga nunut neraka katut, perkawinan kodrat Illahi, pembauran struktur sosial, dan emansipasi wanita.
2. Adat istiadat seperti perkawinan didahului dengan melamar, dipasangkan, pengesahan perkawinan, dan upacara panggih.
0 Komentar