MENCERMATI PENGELOMPOKKAN LAKON WAYANG BERDASARKAN JUDUL LAKON


 A.) Terdapat beberapa keterangan tentang jenis lakon yang kurang cermat, seperti dalam penjelasan lakon lahiran, perkawinan, gugur dengan menerangkan bahwa "terjadi kelahiran perkawinan, dan kematian seorang tokoh wayang". Padahal diketahui ada beberapa lakon jenis itu tidak hanya mengenai seorang tokoh saja. Misalnya lakon Lahire Premadi dalam pedalangan pada umumnya bersamaan dengan kelahiran Narayana dan Subadra. Pandhu Krama juga bersamaan dengan perkawinan Detarastra dengan Gendari, lakon Abimanyu gugur bersamaan dengan kematian Jayajrata.

B.)  Penjelasan lakon jenis nama tokoh yakni repertoar lakon yang diberi judul dengan hanya menyebut nama tokoh wayang, dan tokoh yang disebut adalah tokoh utama dalam peristiwa lakon. teryata dalam kenyataan juga ada beberapa lakon jenis ini yang tidak hanya menyebut seorang nama tokoh utama seperti lakon Ngruna ngruni, Bremana Bremani, Talirasa Rasatali, dan Suryatmaja Surtikanthi.

C.) Tentang lakon banjaran dijelaskan bahwa lakon Banjaran adalah penggabungan beberapa lakon serta menceritakan seorang tokoh wayang sejak lahir sampai mati dalam satu kesatuan pentas. Penjelasan ini tidak tepat karena ada beberapa lakon Banjaran yang tidak berakhir dengan kematian tokoh yang disebut seperti, Banjaran Arjuna dan Banjaran Bima. Khusus untuk Banjaran Bima tidak sampai kematian tokoh Bima juga terdiri dari beberapa lakon dengan subjek Bima yang dipentaskan berturut. Terjadi beberapa kali pentas, bukan hanya dalam sekali pentas.

D.) Lakon Murwakala adalah lakon yang mungkin sedikit membingungkan karena, apabila jika dimasukkan ke dalam kelompok jenis lakon yang menyebut nama tokoh tentu tidak tepat karena Murwakala itu bukan nama tokoh. kata itu mempunyai arti "awal keberadaan Batarakala" dari asal kata "amurwa' dan "kala".

E.) Pengelompokkan berdasarkan judul lakon akan menimbulkan kesulitan ketika melakukan analisis terutama terhadap lakon jenis nama tokoh. sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan menganalisis adalah untuk generalisasi yang berlaku pada seluruh lakon sejenis, kemudian dapat dijelaskan karakteristiknya. Dalam lakon jenis lahiran, raben, alap - alapan masih  ada persamaan kriteria dalam masing - masing lakon. Akan tetapi dalam jenis nama tokoh ada beberapa judul karakteristik lakon yang sangat berbeda, contohnya lakon Dewabrata, Dewaruci, Ciptaning, dan Kilatbuwana.

Posting Komentar

0 Komentar