1. Jenis Paekan dengan ciri pokok adalah adanya rencana secara licik dari seorang atau kelompok tokoh wayang untuk mencelakai tokoh wayang lain, misalnya lakon Gandamana Luweng, Gatotkaca Sungging, Sinta Ilang, dan lain - lain.
2. Jenis Kraman adalah lakon yang di dalamnya terdapat peristiwa pemberontakan atau makar, baik terang terangan maupun terselubung misalnya lakon Brajadhenta Mbalela, Kangsa Adu Jago, dan Jagal Abilawa.
3. Jenis Asmara, yakni lakon yang mengungkapkan kisah seorang tokoh wayang yang jatuh cinta terhadap lawan jenisnya, misalnya lakon Petruk Gandrung, Subadra Larung, dan sebagainya.
4. Jenis wirid, adalah lakon yang mengisahkan seorang tokoh wayangyang mendambakan hakekat kehidupan yang sempurna, misalnya lakon Ciptaning dan Bimasuci.
5. Jenis ngenger dengan ciri pokok mengisahkan seorang tokoh wayang yang ingin mengabdikan dirinya kepada suatu negara atau raja, diantaranya adalah lakon Trigangga Suwita, Sumantri Ngenger, dan Wibisana Suwita.
6. jenis Kilatbuwana, dengan ciri diantaranya adanya seorang pendeta di Astina yang sanggup membatalkan perang Baratayudha dengan sarana membunuh tokoh - tokoh penting yang berpihak kepada Pandawa seperti Kresna, Anoman, Semar dan tiga anaknya. Tokoh yang akan dibunuh itu selalu terhindar dan beralih rupa menjadi pendeta dan akhirnya dapat membuka kedok pendeta palsu yang berada di Astina.
7. Jenis Perang Ageng, adalah lakon yang mengisahkan adanya tragedi perang besar serta melibatkan tokoh - tokoh penting seperti lakon Baratayudha ( Pandawa melawan Kurawa ).
8. Jenis Boyong, lakon yang mengisahkan adanya perpindahan seorang ataupun sekelompok tokoh wayang dari satu tempat ke tempat lain contohnya adalah lakon Sri Boyong, Pendhawa Boyong, dan lain - lain.
0 Komentar