Untuk menemukan Ciri - ciri lakon perkawinan dapat ditarik secara garis keras melalui pembahasan tentang alur pokok dan lakon pemeran. Tentang alur lakon, tidak diuraikan semua peristiwa yang terdapat pada lakon. Tetapi, difokuskan pada tahap pokok yang mengarah pada proses menuju perkawinan, peristiwa perkawinan, dan pasca perkawinan.
Dari pembahasan tersebut disimpulkan suatu ciri - ciri lakon perkawinan sebagai berikut :
- Masalah perkawinan adalah fokus utama dalam lakon.
- Terdapat peristiwa perkawinan antara pria dan wanita ditandai dengan pengesahan secara resmi dari pihak wanita.
- Terdapat lebih dari satu pria yang berkeinginan menikahi calon penganting wanita.
- Pengantin atau pihak pria dapat menyelesaikan semua masalah, baik selama proses maupun pasca perkawinan.
Aspek Sosio Kultural Lakon Perkawinan
Lakon perkawinan melalui kurun waktu panjang telah tumbuh dan hidup di dalam masyarakat pendukungnya, baik lingkungan dalang maupun masyarakat pecinta wayang. Antara lakon perkawinan, dalang dan masyarakat pecinta wayang terjadi interaksi, sehingga antara satu dengan yang lainnya saling berpengaruh.
Dalang sebagai pengubah dan penyaji lakon perkawinan yang hidup di lingkungan masyarakat. Pengalaman dalang menjalani kehidupan pribadi, keluarga, dan lingkungan masyarakat dapat mewarnai karya lakon. Hal inilah yang menyebabkan lakon perkawinan terungkap berbagai masalah kehidupan dan pemecah masalah.
Sebaliknya, masyarakat yang menyaksikan pertunjukan wayang tersebut mendapat hiburan dengan bentuk pertunjukkan yang menarik. Secara tidak langsung melalui daya ingat akan menangkap sinyal sebagai pengalaman batin yang tidak ternilai harganya. Itulah penyebab khusus dalam pembahasan tentang lakon perkawinan juga membicarakan aspek sosio kulturalnya. Selanjutnya pembahasan akan diarahkan pada makna perkawinan bagi masyarakat.
0 Komentar