MOTIF COLONGAN

 

MOTIF COLONGAN

Dalam lakon perkawinan motif colongan, orang tua dari pihak wanita tidak merestui hubungan antara anaknya dengan calon pengantin pria. Hal ini terjadi karena calon pengantin wanita sudah dipasangkan dengan calon pria pilihan orang tua ataupun karena hasutan orang lain terpaksa pertunangan dibatalkan. 

Oleh karena itu calon pengantin pria terpaksa secara diam - diam berhubungan dengan calon pengantin wanita, dalam bahasa jawa disebut nyolong. Ada beberapa contoh lakon perkawinan dengan motif colongan seperti Suryatmaja Maling, Narayana Maling, dan Rabine Petruk. 

Adapun lakon perkawinan dengan motif colongan yang secara diam - diam membawa pergi calon pengantin wanita. Seperti apa yang terkandung dalam lakon Rabine Abimanyu, Gatotkaca Krama, dan Irawan Rabi. 

Lakon perkawinan motif colongan tersirat arti penting nilai kesetiaan dan kepahlawanan bagi suami istri. Serta, kesadaran arti penting sikap tut wuri handayani bagi orang tua. 

Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembicaraan tentang pengertian lakon perkawinan, bahwa fokus permasalahan dalam lakon ini berpusat pada masalah perkawinan. Kumpulan lakon inilah yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya berbagai penilaian dalam masing - masing orang. 

Posting Komentar

0 Komentar