MOTIF LAKON PERKAWINAN

 

MOTIF LAKON PERKAWINAN
Perkawinan seorang tokoh wayang pria dengan wanita ternyata melalui proses yang rumit. Calon pengantin pria dan wanita harus menghadapi berbagai permasalahan, baik dari pihak laki - laki, perempuan, maupun orang tua. Permasalahan yang menimpa calon pengantin inilah yang menjadi penyebab timbulnya corak ataupun motif dalam lakon perkawinan.



Motif lakon perkawinan sendiri mempunyai empat kelompok yaitu motif bebana, motif sayembara, motif balas jasa, dan motif colongan. Masing - masing motif mempunyai penjelasan sebagai berikut :

a.) Motif Bebana

     Bebana yang dimaksud dalam penjelasan ini adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh pihak calon pengantin pria sebagai persyaratan perkawinannya dengan calon pengantin wanita. Bentuk bebana bisa berupa barang, hewan, maupun manusia yang sangat langka sehingga sangat sulit untuk didapatkan. Ada beberapa macam bebana diantaranya sebagai berikut. 

     1.) Bebana yang berupa barang misalnya

- Gamelan Lokananta munya ing awang - awang, Rerenggan Suralaya antara lain berupa gedhang mas pupus cindhe, parijatha kencana, dan kembar mayang sakembaran Kyai Dewandaru Jayandaru dalam lakon Parta Krama dan Kakarasan Rabi. 

- Kreta Kencana pangirit turangga yaksa dalam lakon Parta Krama. 

- Mustikaning Bumi dalam lakon Rabine Antareja. 

     2.) Bebana berupa hewan

- Kebo ndanu ules pancal panggung cacah satus patang puluh dalam lakon Parta Krama. 

- Gajah putih srati putri dalam lakon Kurupati Rabi. 

- Ketek putih bisa tata jalma dalam lakon Parta Krama. 

     3.) Bebana berupa manusia

- Patah sakembaran weton gunung kang ayu rupane dalam lakon Kakrasana Rabi dan Rabine Abimanyu. 

- Satria bagus kang mumpuni maesi temanten putri dalam lakon Kurupati Rabi. 

- Pengiring manten ratu sewu negara dalam lakon Parta Krama. 

Diketahui lakon perkawinan dengan motif bebana ada lima lakon yaitu, lakon Kakrasana Rabi, Kurupati Rabi, Parta Krama, Rabine Antareja, dan Rabine Abimanyu. 

Diantara lakon tersebut hanya lakon Parta Krama yang paling lengkap untuk meliputi semua jenis bebana. Oleh karena itu, pada masa lalu lakon ini menjadi lakon favorit bagi masyarakat pecinta wayang. Tokoh yang menentukan bebana dalam lakon Parta Krama ada tiga versi :

1.) Atas permintaan Kresna karena sangat sulit menolak permintaan kakaknya yaitu Baladewa yang akan menikahkan Subadra dengan Burisrawa. 

2.) Permintaan Baladewa dengan maksud agar Premadi gagal kawin dengan Subadra.

3.) Permintaan Subadra sendiri karena sulit menolak permintaan Baladewa yang akan menikahkan dirinya dengan Burisrawa.

Bebana yang dipersyaratkan Kakrasana untuk menikahi Erowati berupa barang yaitu 2 butir telur dan 1 manusia. Permintaan bebana ada dua versi yakni :

1.) Salya sebagai cara menolak halus karena derajat Kakrasana dianggap tidak sepadan dengan putrinya. 

2.) Kurupati karena merasa kecewa keinginannya menikahi Erowati gagal. Kemudian ia menghasut Salya agar meminta bebana tertentu dengan alasan agar perkawinan putri menjadi mashyur. 

Bebana yang diberikan kepada Kurupati untuk menikahi Banuwati ada dua versi yaitu gajah putih srati putri atau satria bagus yang ahli merias pengantin. Bebana ini muncul dari Banuwati sebagai alasan untuk menolak Kurupati. 

Dalam motif bebana tersirat adanya pandangan budaya Jawa terutama berkaitan dengan kodrat serta bibit, bebet, dan bobot. Di sisi lain orang tua pasti mencarikan jodoh untuk putrinya harus seorang pria yang unggul. 


Posting Komentar

0 Komentar